Bogor – Civitas Akademika Universitas Pertahanan memperingati hari Pendidikan dan Kebangkitan Nasional, bertempat di lapangan upacara Unhan Sentul, Bogor 20 Mei 2016, dengan inspektur upacara Rektor Unhan Letjen TNI I Wayan Midhio, M.Phil. Upacara diikuti oleh seluruh personel Unhan, Bainstranas dan mahaiswa Unhan.
Salah satu inspirasi yang bisa diserap dari berdirinya Boedi Oetomo adalah munculnya sumber daya manusia Indonesia yang terdidik, memiliki jiwa Nasionalisme kebangsaan dan memiliki cita-cita mulia untuk melepaskan diri dari penjajahan, demikian Rektor Unhan mengawali pembacaan amanat Menteri Komunikasi dan Irformatika RI.
Sejak diproklamiikannya kemerdekaan, bangsa Indonesia telah berjanji dan berketetapan hati bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini adalah harga mati yang tidak dapat ditawar-tawar lagi dalam kondisi dan keadaan apapun.
NKRI adalah negara demokrasi berlandaskan ideologi PANCASILA, yang menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan adat istiadat yang hidup di tengah masyarakat. Hal ini senada dengan amanat Menhan RI pada upacara yang sama yaitu menegaskan pentingnya program Bela Negara.
Program Bela Negara ini juga merupakan salah satu penangkal penangkal merebaknya kegiatan-kegiatan radikalisme dan anarkisme serta menghadapi munculnya paham-paham yang bertentangan dengan Pancasila.
Menhan menekankan kepada seluruh pegawai Kemhan untuk tanggap dan peduli apabila ada indikasi munculnya gerakan-gerakan anti pancasila, dengan segara lapor kepada aparat setempat manakala menemukan indikasi tersebut.
Untuk itu tugas kita bersama untuk terus menjaga dan melestarikan nilai-nilai Pancasila, melalui pendidikan Bela Negara untuk mengawal kedaulatan NKRI dengan dasar Pancasila untuk menangkal paham-paham yang tidak sesuai dengan Pancasila dan UUD 45.
