Back

UNHAN MENGGELAR SEMINAR NASIONAL BELA NEGARA “CALL FOR PAPERS” TAHUN 2018

1Bogor – Universitas Pertahanan (Unhan) melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Unhan mengelar seminar Nasional Bela Negara call for papers dengan tema “ Bela Negara Benteng NKRI”, dengan keynote speech Menteri Pertahanan RI Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu dan mengundang para akademisi dari 59 perguruan tinggi negeri dan swasta, bertempat di gedung auditorium Unhan, Komplek IPSC – Sentul. Rabu (14/11).
Kegiatan ini dibuka oleh Rektor Unhan Letjen TNI Dr. Tri Legiosuko, S, IP., M.AP., dan sekaligus membacakan keynote speech Menhan RI yang menyebutkan generasi muda sebagai calon pemimpin dimasa depan memiliki peranan yang sangat strategis, peran paling strategis adalah membela negara, Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara.
Dinamika perkembangan geopolitik dan geostrategi saat ini berdampak pada kompetisi global dan tantangan baru yang semakin besar dan kompleks bagi pertahanan negara dengan adanya tantangan berupa ancaman baru yang bersifat dinamis dan multidimensional baik bersifat fisik atau nonfisik.
2Dalam hal ini Menhan RI mengkategorikan bentuk ancaman menjadi dua dimensi utama yakni ancaman belum nyata yaitu ancaman perang terbuka atau konvensional antar negara, sementara ancaman nyata adalah ancaman yang sangat nyata yang sedang dan kemungkinan dialami oleh negara-negara kawasan, baik secara sendiri-sendiri, atau yang bersifat lintas negara diantaranya ancaman terorisme dan radikalisme, separatisme dan pemberontakan bersenjata, bencana alam dan lingkungan, pelanggaran wilayah perbatasan, perompakan dan pencurian sumber daya alam, wabah penyakit, perang cyber dan intelijen serta peredaran serta penyalahgunaan narkoba.
Penerapan kesadaran Bela Negara ini, bertujuan agar generasi millennia memiliki kesadaran untuk mengamankan dan melestarikan Pancasila sebagai jati diri dan budaya bangsa sekaligus sebagai benteng yang kuat guna menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dalam seminar call of papers ini topik yang dikembangkan meliputi Pengitegrasian karakter dan nilai-nilai Bela Negara masyarakat di wilayah perbatasan, Membangun kesadaran Bela Negara bagi generasi muda millenial, Menumbuhkan semangat Bela Negara masyarakat melalui kegiatan yang kompetitif dan produktif dalam menghadapi tantangan revolusi industri 4.0 dan Penyiapan Bela Negara untuk menghadapi ancaman terorisme dan radikalisme.
3Seminar ini menampilkan beberapa produk tulisan terbaik untuk dipaparkan dihadapan Reviewers dan peserta yang terdiri dari tiga sesi yang diselingi dengan tanya jawab peserta kepada penyaji materi, pada sesi pertama menghadirkan Laode Muhamad Fathun dari UPN Jakarta tentang pengintegrasian karaketr dan nilai-nilai bela negara masyarakat di wilayah perbatasan tinjauan korelasi nilai bela negara dan kemanan maritime yang dilanjutkan oleh Isbandi Sutrisno dari UPN Yogyakarta tentang studi interaksi simbolik pemaknaan mahasiswa UPN “Veteran” Yogyakarta terhadap nilai-nilai bela Negara, sementara M. Abdul Somad dari Universitas Siliwangi Tasikmalaya dengan topik Pengintegrasian Karakter Tanggung Jawab Melalui Nilai-nilai Bela Negara di Wilayah Perbatasan.
Pemaparan sesi ke dua ini menampilkan Saepudin dari Universitas Attahiriyah Jakarta tentang pengaruh pemahaman Sila Persatuan Indonesia terhadap sikap nasionalisme mahasiswa dalam menghadapi era revolusi industri 4.0., peserta berikutnya Inggar Saputra dari UNJ tentang penguatan kesadaran bela negara melalui pendidikan demokrasi digital di perguruan tinggi, sementara Riska Nurtantyo dari Uniska Kediri tentang pengembangan game pembelajaran digital nasionalisme serta Bela Negara berbasis role playing games, dan peserta Susetya Herawati Universitas Mercubuana tentang membangun kewirausahaan sebagai wujud kesadaran bela negara bagi generasi milenial.
4Dalam sesi ke tiga menampilkan penyaji Yahya Arwiyah dari Universitas Telkom tentang digital skill bagi generasi z untuk generasi di masa depan, yang dilanjutkan Dr. Misdah, M.Pd dari Pascasarjana IAIN Pontianak tentang strategi kyai pondok pesantren dalam menghadapi ancaman radikalisme dan terorisme, sementara Dr. Yusuf AW dari Unhan tentang penyiapan Bela Negara untuk menghadapi ancaman terorisme dan radikalisme, dan peserta Asep Iwa Soemantri dari Seskoal tentang manajemen strategik pemberdayaan ekonomi umkm pada masyarakat menengah kebawah dalam rangka menangkal paham radikalisme dan terorisme di era revolusi industri 4.0.
Dalam kegiatan wawancara dengan media masa yang hadir Rektor Unhan menyampaikan bahwasanya kegiatan seminar nasional Bela Negara Call of Papers ini bertujuan membangun pemikiran kritis dan inovatif serta Ide-ide positif dari para akademisi sehingga terwujud pola pembinaan Bela Negara yang lebih tepat dihadapkan dengan tantangan masa kini seperti wilayah perbatasan, generasi milenial, revolusi industri 4.0 dan dimensi ancaman nyata dan belum nyata.
Senada dengan Rektor Unhan, Ketua LP2M Unhan Megy Magdalena Laihad, S.H.,M.H., menyampaikan bahwa sebagai penyelenggara dalam seminar ini juga mengundang Industri pertahanan seperti PT PAL, Pindad dan PT.DI yang diharapkan para akademisi dapat melihat alutsista yang telah dikembangan oleh Industri Pertahanan Indonesia, selain itu dalam kegiatan seminar ini bertujuan memperoleh tink-tank kajian ide-ide Bela Negara.
5Pada kesempatan ini mengundang lima orang reviewer yaitu Prof. Dr. Miyasto dari Undip, Prof.Dr.Ir. Noer Azzam Achsani, MS dari IPB, Dr. Ir. Benny, M.M.,MPA.,FIA, Dr. Teuku Noerman dari Unibraw, dan Dr. Ir. Rudy Laksmono W,M.T, serta Dr. Drs. Marsono, M.Si dari Unhan dipandu oleh moderator Kolonel Arh Dr. Jonni Mahroza, S.IP., M.A., M.Sc. dan Dr. Herlina Juni Risma Saragih, M.Si.
Penilaian para reviewer terhadap call of paper berpendoman pada dua aspek yaitu aspek naskah dengan bobot 60 persen dan aspek presentasi 40 persen, dari penilaian dewan juri untuk juara I diraih oleh Riska Nurtantyo dari Uniska Kediri dengan nilai total 358,88, juara ke II Dr. Misdah, M.Pd dari Pascasarjana IAIN Pontianak nilai total 355,04 dan juara ke III Inggar Saputra dari UNJ dengan nilai total 347,8. (Anh)

Authentifikasi : Kabag Humas Unhan
Sumber : www.idu.ac.id

Leave A Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *