Back

KAPUSLIT BELA NEGARA MEMBERIKAN SOSIALISASI BELA NEGARA BAGI IBU-IBU DHARMA WANITA PERSATUAN UNIVERSITAS PERTAHANAN

DPWBOGOR- Dalam rangka kegiatan pertemuan Dharma Wanita Persatuan Unhan pada tanggal 1 September 2016 yang secara resmi dibuka oleh Ibu Ketua Dharma Wanita Persatuan Kemhan, Kapuslit Bela Negara secara khusus diminta untuk memberikan sosialisasi Bela Negara bagi seluruh Pengurus dan anggota Dharma Wanita Persatuan Unhan.

Dalam kesempatan tersebut sebelum masuk pada acara Sosialisasi Bela Negara, Rektor Unhan Letnan Jenderal TNI I Wayan Midhio, M.Phil Juga berkesempatan memberikan arahan kepada seluruh peserta yang hadir untuk kiranya dapat menyimak apa isi dan manfaat dari kegiatan sosialisasi Bela Negara yang dilaksanakan.

Tema yang diambil dalam Sosialisasi adalah “Peran Ibu Dalam Bela Negara Menuju Indonesia Yang Tangguh”

Sesuai UU No 3 Tahun 2002 Pasal 9 Ayat (1) Bela Negara adalah Sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara.

Bela Negara memiliki nilai-nilai: Cinta Tanah Air, Kesadaran Berbangsa dan Bernegara, Yakin akan Pancasila sebagai Idiologi Negara, Rela Berkorban demi Bangsa dan Negara serta Memiliki Kemampuan Awal Bela Negara.

Tanya-1Dalam implementasinya di kehidupan sehari-hari sikap bela Negara dapat diwujudkan dalam bentuk sikap dan perilaku,  diantaranya:

  • Mencintai produk dalam negeri, mengenali wilayah dan memahami sejarah bangsa Indonesia.
  • Menumbuhkan rasa persatuan & kesatuan sesama warga Negara, rasa memiliki terhadap Negara dan Bangsa Indonesia serta memiliki sikap patrotisme.
  • Yakin dan sadar kebenaran akan Pancasila sebagai Sumber Hukum di Indonesia.
  • Mendahulukan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi dan golongan/kelompok.
  • Melaksanakan tugas dengan iklas dan tanpa pamrih, rela berkorban untuk bangsa dan negara.
  • Disiplin, ulet, kerja keras, taat aturan, percaya diri, pantang menyerah dan memiliki kemampuan fisik yang baik.

Tanya-2Dalam kesempatan tersebut juga disampaikan bahwa dengan perkembangan jaman yang sedemikian cepat, berdampak pada semakin beratnya tantangan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia, terutama menghadapi ancaman perang masa kini yang sering disebut dengan perang proxy.

Gambaran bentuk perang masa kini diantaranya:

  • Perang dapat terjadi pada semua aspek salah satunya adalah dari aspek kultur, karena perang masa kini tidak lagi dengan cara mengerahkan kekuatan Alutsista dan bukan pula menguasai ruang wilayah, akan tetapi menguasai sumber-sumber perekonomian termasuk menguasai aturan hukum (rule of law) dari sebuah Negara.Tanya-3
  • Cuci otak dengan tujuan agar  menggantikan Pancasila  dengan terlebih dahulu mengubah UUD 1945.
  • Timbulkan kekacauan dengan bentuk perselisihan antar Kampung, Suku, Agama dan sebagainya.
  • Infiltrasi ke dalam Negara dalam Bentuk Ipoleksosbudaghankam.
  • Penghancuran Generasi Muda melalui Narkoba, budaya sex bebas, budaya hedonisme, perkelahian antar remaja baik laki-laki maupun perempuan dan sebagainya.

(Sumber: Sambutan Menhan pada FGD II Penyusunan Kurikulum Bela Negara 13  November  2015).

Tanya-4Berkenaan dengan tantangan masa kini yang sedemikian berat tersebut, peran seorang Ibu dalam ikut menangkalnya, sungguh sangatlah besar, terutama dalam mendidik dan memantau perkembangan putra putrinya agar tidak terjebak dalam perilaku yang tidak mencerminkan sikap Bela Negara, dapat melayani keluarga dengan penuh keiklasan dan kesabaran  serta dapat dijadikan tauladan dilingkungan keluarga masing-masing.

Leave A Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *